HIDANGAN SANG MAHA KASIH: TRADISI BAIK BUKAN HANYA PADA RAMADHAN SAJA
“Assalamualaikum w w diberitahukan bahwa takjil puasa sunah telah tersedia para jamaah dipersilakan berbuka puasa bersama dilanjutkan Shalat Maghrib Berjamaah terimakasih wassalamu’alaikum w w”
Begitulah pesan singkat pada grup WhatsApp Jamaah Masjid VIP tiap hari Senin dan Kamis. Hari dimana Sang Kekasih Allah mengingati peristiwa agung kelahirannya dengan puasa. Rupa hidangan tersaji untuk menawar lapar dan dahaga para jamaah puasa di Masjid Raya Vila Inti Persada.
Tradisi memberi makan orang yang berbuka puasa lazim ditemukan pada bulan suci Ramadhan. Agak berbeda dari kebanyakan tempat, Masjid Raya Vila Inti Persada dengan komitmen untuk Selalu Hadir berupaya tetap melestarikan kebiasaan baik tersebut setiap hari Senin dan Kamis di saat umumnya orang berpuasa sunah.
Keutamaan memberi makan orang berpuasa sendiri sudah sangat sering dikutip dari banyak dalil. Di antaranya dalam kitab hadis Riyadhus Shalihin yang memiliki bab tersendiri dalam menjelaskan keutamaan memberi makan untuk berbuka puasa.
عن زيد بن خالد الجُهَنِيِّ – رضي الله عنه – عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كَانَ لَهُ مِثْلُ أجْرِهِ، غَيْرَ أنَّهُ لاَ يُنْقَصُ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح»
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Barangsiapa yang memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia memperoleh seperti pahala orang yang berpuasa tadi tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa -yang diberi makan tadi-.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih.
وعن أُمِّ عُمَارَةَ الأنصارِيَّةِ رَضِيَ اللهُ عنها: أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ عَلَيْهَا، فَقَدَّمَتْ إِلَيْهِ طَعَامًا، فَقَالَ: «كُلِي» فَقَالَتْ: إنِّي صَائِمَةٌ، فَقَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الصَائِمَ تُصَلِّي عَلَيْهِ المَلاَئِكَةُ إِذَا أُكِلَ عِنْدَهُ حَتَّى يَفْرغُوا» وَرُبَّمَا قَالَ: «حَتَّى يَشْبَعُوا». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن»
Dari Ummu Umarah al-Anshariyah radhiallahu ‘anha bahwasanya Nabi s.a.w. masuk di tempatnya, lalu ia menghidangkan sesuatu makanan kepada beliau s.a.w., kemudian beliau bersabda: “Makanlah!” Ummu Umarah berkata: “Sesungguhnya saya ini berpuasa.” Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: “Sesungguhnya orang yang berpuasa itu dimohonkan kerahmatan oleh para malaikat, apabila ada orang yang makan makanannya di sisinya -yakni di tempatnya orang yang berpuasa tadi-, sehingga mereka selesai.” Mungkin beliau s.a.w. bersabda: “Sampai orang-orang itu kenyang.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
وعن أنسٍ – رضي الله عنه: أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – جَاءَ إِلَى سعد بن عبادة – رضي الله عنه – فَجَاءَ بِخُبْزٍ وَزَيْتٍ، فَأكَلَ، ثُمَّ قَالَ النبي – صلى الله عليه وسلم: «أفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ؛ وَأكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ المَلاَئِكَةُ». رواه أَبُو داود بإسناد صحيح
Dari Anas r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. datang kepada Sa’ad bin Ubadah r.a., lalu Sa’ad menyuguhkan roti dan minyak, kemudian beliau s.a.w. makan. Setelah selesai beliau s.a.w. mengucapkan doa -yang artinya-: “Orang-orang yang berpuasa telah berbuka di tempatmu dan orang-orang yang berbakti telah makan makananmu dan para malaikat memohonkan kerahmatan atasmu.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.